Di tengah hiruk-pikuk operasional industri, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) justru menciptakan harmoni dengan menghadirkan ruang inklusi bagi para penyandang disabilitas. Langkah ini merupakan wujud nyata kesetaraan yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkarya dan berkembang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Sebagai bagian dari komitmen korporat, PT IMIP konsisten membentuk ekosistem kerja yang mendukung dengan membuka lowongan bagi individu berkemampuan berbeda.
Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) PT IMIP, Achmanto Mendatu, menegaskan bahwa kebijakan perusahaan memberikan kesempatan yang setara dalam setiap proses rekrutmen, tanpa terkecuali bagi penyandang disabilitas.
“Kebijakan mempekerjakan penyandang disabilitas ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016. Hingga kini, PT IMIP telah memberdayakan karyawan dari kelompok disabilitas di berbagai perusahaan yang beroperasi di dalam kawasan industri ini,” ujarnya pada Selasa (9/9/2025).
Berdasarkan data per Desember 2024, Achmanto menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 47 karyawan penyandang disabilitas yang aktif berkontribusi di lingkungan IMIP.
Komitmen IMIP tidak hanya berhenti pada pemenuhan regulasi. Perusahaan juga aktif menjalankan program peningkatan keahlian (kompetensi) dan membuka lapangan kerja yang berkeadilan.
“Ini juga tentang mengubah perspektif masyarakat bahwa disabilitas bukanlah sebuah keterbatasan, melainkan aset bangsa yang berharga. Mereka kami beri kesempatan untuk mengikuti program pengembangan kompetensi, baik pelatihan internal maupun sertifikasi eksternal, dan kami tempatkan di area-area dengan tingkat risiko rendah,” jelas Achmanto lebih lanjut.
Untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan kerja, perusahaan melakukan berbagai penyesuaian fasilitas. Beberapa di antaranya adalah penyediaan toilet dan area parkir khusus, serta penataan jam kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Langkah strategis PT IMIP ini menunjukkan bahwa inklusivitas bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, melainkan juga investasi sumber daya manusia. Keberagaman diyakini sebagai pondasi untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan daya saing perusahaan secara berkelanjutan. Sumber : Kabar Luwuk
